
Selain itu, pembicara mengenalkan jenis-jenis bencana yang sekiranya terjadi di sekolah. Untuk itu diperlukan persiapan yang meliputi persiapan peralatan serta rencana evakuasi dan tanggap bencana seacara keseluruhan. Komunikasi menjadi hal yang penting dalam tanggap bencana. Bahasa yang digunakan harus singkat dan jelas serta tidak menimbulkan interpretasi yang berbeda di orang tua siswa, siswa, dan guru. Tanggap bencana juga tidak terlepas dari sinkronisasi dengan kebijakan dan perundang-undangan yang dibuat oleh lembaga terkait. Lembaga ini meliputi Departemen Pendidikan Nasional, SAR, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Kepolisian dlsb. Kegiatan tanggap bencana juga harus memperhatikan akuntabilitas dalam hal pendataan sumber daya manusia dan barang serta kinerja seluruh personil dalam sistem tanggap bencana.